KOMISI X DUKUNG PEMERINTAH EVALUASI UN
Komisi X DPR mendukung pemerintah untuk melakukan evaluasi terhadap hasil Ujian Nasional (UN) tahun ini. "Kita belum tahu kemana nanti ujungnya. Tak menutup kemungkinan eksistensi UN itu sendiri juga akan kita evaluasi dengan titik tolak dari hasil UN sekarang," kata anggota Komisi X, M Hanif Dhakiri dari F-PKB di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurutnya sebagai salah satu model evaluasi pendidikan UN bukanlah harga mati, artinya masih bisa dibicarakan ulang. "Jika masih relevan, kita pertahankan. Kalau tidak, ya, harus dicari alternatif yang lebih baik dan tepat, namun itu semua harus dibicarakan bersama antara pemerintah dengan Komisi X DPR dengan tetap berpijak pada kepentingan rakyat secara berkeadilan," kata Sekretaris Fraksi PKB itu.
Lebih lanjut ia mengatakan, penurunan tingkat kelulusan UN dari 93,74 persen di tahun 2009 menjadi 89,88 persen pada tahun ini bisa disebabkan setidaknya dua kemungkinan. Pertama, karena kinerja pengawasan pemerintah lebih baik dari sebelumnya. "Hal ini berpengaruh terhadap turunnya angka kelulusan yang pada tahun sebelumnya banyak diwarnai kecurangan," katanya.
Kemungkinan kedua, kata Hanif, penurunan angka kelulusan UN disebabkan oleh belum sesuainya materi UN dengan konteks pengajaran di sekolah. "Berarti ada gap(kesenjangan, red) antara materi yang diujikan dengan materi yang diajarkan. Konteks pengajaran di sekolah ini terkait erat dengan masalah mutu di setiap sekolah yang kita tahu persis berbeda-beda keadaannya," katanya.
Materi UN yang sama logikanya menurut Hanif, mestinya diterapkan kepada sekolah dengan standar mutu yang sama pula. Karena faktanya, mutu sekolah tidak semuanya memenuhi standar, sementara materi UN sama semua.
"Sebab itulah akhirnya timbul kesenjangan yang boleh jadi memengaruhi tingkat kelulusan UN, dam jika ini penyebabnya, berarti perlu dilakukan evaluasi terhadap program pengembangan mutu setiap satuan pendidikan, apakah sudah tepat sasaran atau belum," jelasnya.
Namun, ia menambahkan, itu baru kemungkinan, sehingga perlu kajian lebih lanjut dari Kementerian Pendidikan Nasional untuk mencari sebab mendasar dari turunnya angka kelulusan UN tahun ini. Ia pun berharap, pemerintah tidak boleh terburu-buru mengambil kesimpulan agar ke depan bisa ditemukan jalan keluar yang lebih tepat untuk meningkatkan prestasi siswa, sekaligus memenuhi target nasional.(nt)